Angka ini diraih lewat cara bikin satu kolom baru yang disematkan dibagian paling atas menu Explore. Posisi itu adalah tempat yang begitu strategis lantaran adalah satu diantara sisi yang seringkali dikunjungi pemakai.
“Ada orang yang berasumsi menu Explore ini sebagai maksud paling utama waktu buka Instagram. Sebagian orang lain berasumsi kunjungannya kesana sebagai aktivitas penutup, ” terang Director of Product Management Instagram, Blake Barnes, seperti ditulis The Next Situs.
Kolom Stories dibagian menu Explore itu menghadirkan content yang tidak sama. Berisi berbentuk beberapa peristiwa, baik photo atau video singkat, hasil tangkapan pemakai dari beragam belahan dunia. Bukanlah sebatas peristiwa punya account spesifik yang diikuti oleh pemakai.
Menu Explore memanglah di buat untuk menolong pemakai mengetahui account baru serta temukan semakin banyak photo yang relevan dengan minatnya. Account yang direferensikan dalam menu Explore adalah hasil saringan algoritma, dengan mempertimbangkan beragam like serta followers Anda.
Untuk di ketahui, sesudah meluncurkan feature bernama Stories, Systrom dengan cara blak-blakkan menyebutkan memperoleh ide dari Snapchat.
“Mereka (Snapchat) sepenuhnya layak memperoleh pujian ini, ” tutur Systrom awal bln. ini.
Feature baru itu dirilisnya supaya pemakai memperoleh pilihan baru serta lebih aktif menggunakan sosial media itu. Stories sendiri miliki ciri-ciri tidak sama dengan linimasa paling utama Instagram.
Didalam Stories, pemakai di ajak menghadirkan sembarang peristiwa, condong umum saja, berbentuk slide berdurasi 10 detik. Sedang linimasa Instagram adalah wadah yang sering kali menuntut pemakai mengunggah photo terbaiknya, bukanlah sembarang peristiwa
0 comments :
Post a Comment