Setelan Donald Trump ditetapkan sebagai presiden terpilih Amerika Serikat (AS), ada sejumlah kekhawtiran dan opini terkait perusahaan teknologi. Bila sebelumnya saham sebagaian perusahaan teknologi dikabarkan anjlok, kini Apple banyak dapat sorotan dari pengamat ekonomi setempat.
Mengutip laporan Business Insider, para pengamat Donald Trump benar-benar meningkatkan pajak barang-barang impor dari Tiongkok , seperti yang diserukan oleh Trump semasa kampanye, yang akan kemungkinan besar harga iPhone akan mengalami kenaikan harga.
Tentunya hal ini akan menjadi kekhawatiran tersendiri bagi konsumen sebab banyak barang elektronik berasal dari Tiongkok. Donald Trump sempat mengancam, ia akan meningkatkan pajak 45 persen untuk barang, demikian harga barang pun dipercaya akan mengalami kenaikan namun kemungkinan, analis Michael Gapen peningkatan pajak barang dari Tiongkok tak mencapai 45 persen, melainkan 15 persen.
Bila tarif impor baik 15 persen berarti harga iPhone bakal melonjak 15 persen ,Profersor ekonomi.
Stern Paul Wachtel mengatakan Tarif dikenakan pada harga grosir. Misalnya Anda punya komputer seharga US$ 1.000, mungkin harga aslinya kurang dari US$ 500.
Hal itu mengindikasikan harga iPhone mungkin naik US$ 97 (setara Rp 1.3 jutaan) atau US$ 50 (setara Rp 670 ribuan).
Perusahaan sekelas Apple tentu bisa mencegah kenaikan harga produk dengan menurunkan keuntungan,Namun dampaknya bisa jadi masalah tersendiri bagi perusahaan.
0 comments :
Post a Comment